Jelatang dan Kemadu : Tumbuhan yang Menyebabkan Gatal Saat Melapang

KS Biodiversitas sering melakukan kegiatan di lapang terutama di hutan. Saat di hutan sering mengalami gatal-gatal yang disebabkan oleh tumbuhan liar yang tumbuh diantara semak-semak. Tumbuhan ini adalah jelatang (Laportea aestuans) dan kemadu (Dendrocnide stimulans). Kedua tumbuhan dihindari  karena duri yang mengarah ke atas pada daunnya, sehingga jika terkena kulit dapat menyebabkan gatal dan memerah. Jelatang biasanya disebut juga daun jancukan yang menyimbolkan umpatan dalam bahasa Jawa timuran karena rasa gatal akibat durinya. Sementara itu, kemadu biasa disebut daun neraka karena dapat menyebabkan rasa sakit dan panas yang luar biasa. Duri yang ada di daun ini merupakan trikoma yang terbentuk dari derivat epidermis yang berbentuk rambut-rambut yang tumbuh dengan berbagai macam bentuk, susunan, serta fungsi yang bervariasi seperti menghasilkan racun.

Jelatang (Laportea aestuans) merupakan suatu tumbuhan dari famili Urticaceae yang dapat menyebabkan rasa gatal jika terkena kulit. Jelatang dapat memproduksi zat yang bernama urushiol yang dapat menimbulkan iritasi saat terkena kulit, sehingga timbul rasa gatal dan warna yang kemerahan pada kulit (Nareswari dan Indira, 2018). Zat yang dihasilkan juga termasuk asid formik, histamin, resin dan protein yang menyebabkan gatal-gatal dengan gatal dan sengatan yang tinggi. Daun jelatang memiliki tepian yang tidak rata dan bergerigi. tekstur daun kasar dan memiliki trikoma yang membuat daun terasa seperti berbulu. Batangnya memiliki bentuk persegi, daun bujur memiliki tepi bergerigi, bunganya kecil, uniseksual dan tidak mencolok, disusun dalam bentuk glomeruli. Klasifikasi:

Kingdom : Plantae 

Division : Tracheophyta 

Class : Magnoliopsida 

Order : Rosales 

Family : Urticaceae 

Genus : Laportea Gaudich 

Species : Laportea aestuans (L.) Chew

Daun kemadu (Laportea sinuata) banyak tumbuh di sekitar hutan, lereng gunung, maupun semak yang lebat. Pohon kemadu termasuk jenis tanaman yang bisa tumbuh menjadi pohon besar dengan diameter batangnya bisa mencapai lebih dari setengah meter. Daun kemadu bentuknya agak lebar seperti daun tembakau. Morfologi daun kemadu yaitu daun berbentuk memanjang dengan tepi daun runcing. Indikator daun muda pada daun kemadu ditandai dengan tepi daun mudanya bergerigi dengan jarak gerigi rapat. Semakin daun dewasa, gerigi semakin longgar dan menghilang. Ciri yang sangat terlihat dari daun kemadu adalah adanya bulu atau rambut halus yang merata pada permukaan daun. 

Tanaman kemadu termasuk tanaman yang dapat tumbuh menjadi pohon besar dan banyak tumbuh di sekitar hutan, lereng gunung, maupun semak yang lebat. Daun kemadu memiliki bentuk agak lebar, memanjang dengan tepi daun runcing, dan terdapat bulu halus dipermukaan daun yang menjadi ciri khasnya.

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae 

Division : Tracheophyta 

Class : Magnoliopsida 

Order : Rosales 

Family : Urticaceae 

Genus : Dendrocnide Miq 

Species : Dendrocnide stimulans (L.f.) Chew (Accepted name), Laportea stimulans (L.f.) Miq (Synonym)

Jika terkena daun kemadu atau daun jelatang, segera hilangkan sisa-sisa daun yang menempel. kemudian dibasuh menggunakan air mengalir atau dioles dengan es batu supaya dapat meringankan rasa sakit. jika mempunyai obat oles, dapat dioleskan untuk meredakan rasa gatal tersebut. Rasa gatal karena terkena daun kemadu dapat diredakan dengan batang dari tumbuhan kemadu tersebut. batang kemadu dipotong terlebih dahulu kemudian dikupas dan bagian dalam batang dioleskan ke kulit yang terkena daun kemadu. 

Referensi :

Nareswari, M., D. dan Indira, G., A., A., E. 2018. Profil umum dermatitis kontak akibat kerja pada pegawai salon di wilayah Denpasar Selatan. Jurnal Medika. 7(2) : 56-61.

Tinggalkan komentar